Rejeki Sudah Diatur
Project 01
By Hidayat Syaradani
Kadang, hati kita gelisah mikirin rezeki. Udah kerja keras, udah banting tulang, tapi kok kayaknya hasilnya gitu-gitu aja. Komik ini tamparan buat diri sendiri bahwa rezeki itu bukan cuma tentang seberapa keras kita berusaha, tapi seberapa besar tawakal dan kepercayaan kita sama Yang di Atas. Rezeki kita udah ada catatannya, bro. Tugas kita cuma ikhtiar, sisanya biar Allah yang atur.
Resiko Terus Berjuang
Project 01
By Hidayat Syaradani
Perjuangan itu emang berat, bro. Kadang kita merasa sendiri, capek, dan pengen nyerah. Tapi, komik ini ngajarin kita kalau rasa sakit itu cuma bonus dari sebuah proses. Jangan pernah takut sama risiko berjuang, karena di situlah mental kita ditempa. Jangan berhenti, Bro. Nanti lo bakal kaget sendiri sama seberapa jauh lo melangkah.
Robeknya Diri Ini
Project 01
By Hidayat Syaradani
Kadang kita bersembunyi di balik topeng agar terlihat baik-baik saja, padahal di dalam hati udah hancur lebur. Komik ini jeritan batin kita yang sering kali kita pendam. Ini tentang bagaimana kita terlalu fokus menyenangkan orang lain, sampai lupa kalau diri sendiri juga butuh dirawat. Kapan terakhir kali lo ngajak diri sendiri ngobrol dan jujur, bro?
Sabar Dan Konsisten
Project 01
By Hidayat Syaradani
Kesabaran itu bukan cuma diam, bro. Dia butuh konsistensi yang bikin kita tetap berdiri tegak walau badai datang. Komik ini mengingatkan kita bahwa setiap langkah kecil yang konsisten akan membawa kita ke tujuan yang jauh. Ini adalah ujian sejati dari ketangguhan kita. Jangan cuma sabar di awal, bro. Jadilah orang yang sabar dan konsisten sampai akhir.
Salah atau Benar
Project 01
By Hidayat Syaradani
Di dunia ini, batasan antara salah dan benar seringkali terlihat kabur. Komik ini ajakan buat kita untuk balik ke dasar dan nanya ke hati nurani. Apakah yang kita lakukan ini benar-benar tulus atau cuma cari pengakuan? Jujur, bro. Diri kita sendiri adalah hakim terbaik.
Sang Penakluk Lidah
Project 01
By Hidayat Syaradani
Lidah itu lebih tajam dari pedang, bro. Sekali terucap, sulit ditarik kembali. Komik ini adalah pengingat keras tentang pentingnya menjaga lisan. Jangan sampai kata-kata kita jadi senjata yang menyakiti orang lain, bahkan diri sendiri. Jadilah penakluk lidah, bukan budaknya.
